Oleh Nurzengky Ibrahim
Awan News — Masih banyak di antara kita yang anggap enteng dengan petugas kebersihan, khususnya para pembuang sampah ke lokasi-lokasi yang ditentukan. Padahal, tanpa ada orang yang kerjanya menyapu, memungut dan membuang sampah, kita belum tentu mampu membersihkan sampah-sampah yang berada di lingkungan sendiri.
Dan bila saja tiada orang yang diberi tugas mengumpulkan hingga membuang sampah, misalnya di suatu kota; Tentu sangat mungkin keindahan di lingkungan kota itu tidak akan dicapai.
Sampah, pada kota-kota besar sering menjadi masalah pelik dalam kehidupan bermasyarakat. Karena, sampah di perkotaan ternyata tidak cukup hanya dibuang atau dibakar saja; Melainkan juga diperlukan pengolahan untuk menghidari dampak buruk yang ditimbulkan.
Sedangkan kebersihan, telah dipandangkan oleh kaum cendikia kalangan mana pun, harus selalu diperhatikan dan dijaga dengan sebaik-baiknya; Jika penduduk suatu negeri menghendaki kehidupan yang nyaman dan damai lagi bersuasana sehat: baik dalam arti sehat masing-masing fisik penduduk mau pun untuk terbangunnya proses sosial yang berkesejahteraan dan berkeadilan, maka urusan sampah perlu sekali untuk dijadikan perhatian bersama-sama.
Dibentuknya Kementerian Lingkungan Hidup yang juga berkaitan guna melaksanakan penanggulangan sampah, pencemaran laut hingga polusi udara di republik ini, menandakan; Pemerintah Republik Indonesia telah memiliki kepedulian terhadap nilai-nilai kebersihan lingkungan. Demikian juga keberadaan dinas lingkungan hidup dan kebersihan pada kota-kota besar sampai ke plosok perdesaan di berbagai kabupaten.
Itu artinya, alangkah mahalnya bebersih; Mulai dari masing-masing sebagai warga hingga lingkungan kehidupan sosialnya. Berarti pula, untuk hidup sehat diperlukan petugas kebersihan; Maka orang yang paling penting didakan dalam hal ini, adalah petugas pengumpul, pengangkut hingga pemroses sampah menyeluruh di titik-titik tertentu.
Di pemerintah daerah mana pun, orang-orang ini telah menjadi kebutuhan primer sehingga harus diadakan; Termasuk di Kota Jakarta dan sekitarnya.
Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 tahun, agaknya menjadi momentum penting dalam upaya melahirkan pahlawan-pahlawan kebersihan dari kalangan petugas yang kejanya memungut, mengumpulkan hingga mengangkut sampah untuk dibawa ke tempat pemrosesan sampah sementara (TPS) dan dilanjutkan prosesnya oleh petugas lain untuk diolah di tempat pembuangan akhir atau TPA.
Agaknya, penting juga dicermati berkait dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan RI yang berlangsung di Jakarta, pada Ahad 17 Agustus 2025. Khususnya di wilayah sekitaran Monumen Nasional, bobot sampah yang terkumpul dan diangkut ke lokasi pembuangan, tercatat hampir 80 ton. Hal ini menunjukkan adanya produksi sampah yang begitu besar dalam sehari semalam, hingga cara penanggulangannya pun, perlu sekali keseriusan.
Ada pun sampah-sampah yang bobot tepatnya menurut Dinas LH DKI Jakarta sekitar 79,29 ton, berasal dari karnaval dan pesta rakyat yang berlangsung di Jakarta Pusat; Yaitu: kawasan Istana Merdeka, Monumen Nasional, Jalan Thamrin, Jalan Sudirman, hingga kawasan sekitar Simpang Semanggi. Pesta rakyat ini berlangsung sejak pagi hingga ditutup dengan karnaval pada malam hari.
Dalam penjelasannya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Asep Kuswanto pada Senin, (18/8/2025) bahwa dinasnya mengerahkan sebanyak 1.800 personel dari tingkat provinsi, kota, dan Unit Pengolahan Sampah Terpadu (UPST) serta Unit Pengelola Sampah Badan Air (UPSBA) untuk pembersihan sampah peringatan HUT RI tersebut.
Selama pelaksanaan pesta rakyat hingga upacara penurunan bendera (sore) yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto, kata Asep, petugas disiagakan di masing-masing titik. “Mereka secara bergantian melakukan pembersihan secara bertahap,” jelasnya.
Dalam momentum HUT ke-80 Kemerdekaan RI khususnya terkait dengan penanggulangan sampahnya, tentu saja penulis memberikan apresiasi tinggi atas kesigapan Dinas LH DKI Jakarta. Melalui apresisiasi ini, agaknya penting dipesankan pula bahwa andilnya petugas yang mengumpulkan dan mengangkut sampah dari berbagai tempat tersebut, jasanya perlu untuk dikenang. (*)















