Awan News, Jakarta – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) kian pesat, namun penggunaannya tidak selalu mengarah pada hal positif. Saat ini, AI mulai dimanfaatkan sebagian pihak untuk membuat dan menyebarkan konten hoaks atau berita palsu yang dapat menyesatkan publik.
Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, mengingatkan masyarakat agar semakin waspada dalam menerima dan menyebarkan informasi. Ia menekankan pentingnya memverifikasi sumber dan isi konten sebelum membagikannya.
“Ketika ada informasi, kita harus verifikasi sumbernya, tapi itu saja tidak cukup. Kita juga harus periksa kontennya, apakah informasi itu benar atau tidak. Lalu kita juga harus memastikan konten yang kita konsumsi itu benar adanya,” ujar Heru dalam pernyataannya pada Jumat (18/7/25).
Menurut Heru, di era digital seperti saat ini, kemampuan literasi digital masyarakat menjadi kunci utama untuk membendung arus hoaks, terutama yang dibuat dengan bantuan AI. Tanpa pemahaman dan kewaspadaan yang baik, penyebaran berita palsu akan sulit dikendalikan.
Heru juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan AI secara positif, termasuk dalam memerangi hoaks itu sendiri.
“AI bisa digunakan untuk mendeteksi pola penyebaran informasi palsu, melacak sumbernya, hingga memberi peringatan dini kepada pengguna,” tambahnya.
Tips Cerdas Tangkal Hoaks Berbasis AI:
1. Periksa Sumber Informasi: Pastikan informasi berasal dari media atau lembaga yang kredibel.
2. Cek Fakta: Gunakan platform pengecekan fakta seperti CekFakta.com, Mafindo, atau TurnBackHoax.
3. Waspadai Gaya Bahasa: Hoaks sering kali menggunakan judul sensasional atau emosional.
4. Gunakan AI Secara Bijak: Manfaatkan teknologi untuk membantu memverifikasi informasi, bukan menyebarkan kebohongan.















